NAMA :
YUNI NOVIANTI SARI
KELAS :
1EB17
NPM :
27211664
No. tlpn :
087875809136
UNIVERSITAS GUNADARMA
Ekonomi Indonesia
Peta yang menunjukkan Produk Domestik Regional
Bruto per kapita provinsi-provinsi Indonesia pada tahun 2008 atas
harga berlaku. PDRB per kapita provinsi Kalimantan Timur mencapai Rp.100 juta
manakala PDRB per kapita Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur kurang
dari Rp.5 juta.
Sistem ekonomi Indonesia awalnya didukung dengan diluncurkannya
Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) yang menjadi mata uang pertama Republik Indonesia, yang
selanjutnya berganti menjadi Rupiah.
Pada masa
pemerintahan Orde Lama, Indonesia tidak seutuhnya
mengadaptasi sistem ekonomi kapitalis, namun juga memadukannya dengan
nasionalisme ekonomi. Pemerintah yang belum berpengalaman, masih ikut campur
tangan ke dalam beberapa kegiatan produksi yang berpengaruh bagi masyarakat
banyak. Hal tersebut, ditambah pula kemelut politik, mengakibatkan terjadinya
ketidakstabilan pada ekonomi negara.
Uang Rupiah.
Pemerintahaan Orde
Baru segera menerapkan disiplin ekonomi yang bertujuan menekan inflasi,
menstabilkan mata uang, penjadualan ulang hutang luar negeri, dan berusaha
menarik bantuan dan investasi asing. Pada era tahun 1970-an harga minyak bumi
yang meningkat menyebabkan melonjaknya nilai ekspor, dan memicu tingkat
pertumbuhan ekonomi rata-rata yang tinggi sebesar 7% antara tahun 1968 sampai
1981.
Reformasi ekonomi lebih lanjut menjelang akhir
tahun 1980-an, antara lain berupa deregulasi sektor keuangan dan pelemahan
nilai rupiah yang terkendali, selanjutnya mengalirkan investasi asing ke Indonesia
khususnya pada industri-industri berorientasi ekspor pada antara tahun 1989
sampai 1997. Ekonomi Indonesia
mengalami kemunduran pada akhir tahun 1990-an akibat krisis ekonomi yang
melanda sebagian besar Asia pada saat itu,
yang disertai pula berakhirnya masa Orde Baru dengan pengunduran diri Presiden
Soeharto tanggal 21 Mei 1998.
Gedung pusat Bank Indonesia.
Saat ini ekonomi Indonesia telah
cukup stabil. Pertumbuhan PDB Indonesia tahun 2004 dan 2005 melebihi 5% dan
diperkirakan akan terus berlanjut. Namun demikian, dampak pertumbuhan itu belum
cukup besar dalam memengaruhi tingkat pengangguran, yaitu sebesar 9,75%.
Perkiraan tahun 2006, sebanyak 17,8% masyarakat hidup di bawah garis
kemiskinan, dan terdapat 49,0% masyarakat yang hidup dengan penghasilan kurang
dari AS$ 2 per hari.
Indonesia
mempunyai sumber daya alam yang besar di luar Jawa, termasuk minyak mentah, gas
alam, timah, tembaga, dan emas. Indonesia
pengekspor gas alam terbesar kedua di dunia, meski akhir-akhir ini ia telah
mulai menjadi pengimpor bersih minyak mentah. Hasil pertanian yang utama
termasuk beras, teh, kopi, rempah-rempah, dan karet. Sektor jasa adalah
penyumbang terbesar PDB, yang mencapai 45,3% untuk PDB 2005. Sedangkan sektor
industri menyumbang 40,7%, dan sektor pertanian menyumbang 14,0%. Meskipun
demikian, sektor pertanian mempekerjakan lebih banyak orang daripada
sektor-sektor lainnya, yaitu 44,3% dari 95 juta orang tenaga kerja. Sektor jasa
mempekerjakan 36,9%, dan sisanya sektor industri sebesar 18,8%.
Rekan perdagangan
terbesar Indonesia adalah
Jepang, Amerika Serikat, dan negara-negara jirannya yaitu Malaysia, Singapura dan Australia.
Meski kaya akan
sumber daya alam dan manusia, Indonesia
masih menghadapi masalah besar dalam bidang kemiskinan yang sebagian besar
disebabkan oleh korupsi yang merajalela dalam pemerintahan. Lembaga
Transparency International menempatkan Indonesia sebagai peringkat ke-143
dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi, yang dikeluarkannya pada tahun
2007.
Masalah Ekonomi di Indonesia
Masalah Ekonomi di
Indonesia : Secara umum, kita semua sudah tahu apa-apa saja yang menjadi
masalah dan sumber masalah Ekonomi di Indonesia. seperti masalah pengangguran,
kemiskinan, sulitnya kesehatan, sulitnya pendidikan, keamanan dan sebagainya.
atau penyebab dari ulah para koruptor, ulah orang-orang yang ingin menang
sendiri, dan lain sebagainya.
Namun dalam
artikel ini kita akan lebih membahas bagaimana sebenarnya solusi untuk masalah
ekonomi Indonesia
tersebut. Dalam pemilihan presiden 8 Juli 2009 lalu para capres dan cawapres
mengusung isu ekonomi dalam visi misinya. Hal ini terlihat jelas dengan adanya
pemberian porsi khusus dalam masalah ekonomi.
Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono
(SBY) – Boediono mengatakan tidak akan menyerahkan .
Perekonomian
Indonesia 2011 : Menapaki kuartal terakhir 2010, ada hawa optimis yang
berhembus dalam ruang perekonomian kita. Harian The New York Times, edisi 5 Agustus
2010 menyebut: Indonesia
adalah sebuah model ekonomi, setelah melewati krisis lebih dari sepuluh tahun.
Sementara Financial Times (12/08/2010) mengatakan, perekonomian Indonesia
merupakan macan yang tengah terbangun.
Sementara
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2011 ditargetkan mencapai 6 persen . Presiden
mengatakan, target itu akan dirumuskan ke dalam sebuah rencana induk atau
master plan . Perumusan itu dilakukan dengan memperlajari kisah sukses Negara
lain yang di kombinasikan dengan pengalaman Indonesia . Negara yang dijadikan contoh diantaranya,
Tiongkok dan Korea Selatan .
Menurut Presiden, Indonesia
dapat mempelajari pengalaman Tiongkok pada masa pemerintahan Deng Xiao Ping
dalam melaksanakan reformasi tahun 1978 dan dilanjutkan pemimpin berikutnya
. Saat itu, Tiongkok berubah menjadi
ekonomi raksasa dunia . Kebijakan yang
diambil Tiongkok kala itu, membangun area special ekonomi (special economy
zone) yang ternyata menjadi model pembangunan ekonomi Tiongkok .
Secara umum, prospek perekonomian Indonesia tahun
2011
Perkembangan
Ekonomi Indonesia :
Perkembangan ekonomi Indonesia
kurang menguntungkan, bila dilihat dari sisi nilai tukar rupiah. Adanya
kenaikan suku bunga di Amerika. Yang tidak direspon dengan cepat dalam tingkat
yang memadai oleh Bank Indonesia.
Hal yang juga berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara, adalah kenaikan
harga minyak dunia.
Perkembangan Ekonomi Indonesia
Perkembangan
Ekonomi Indonesia :
Perkembangan ekonomi Indonesia
kurang menguntungkan, bila dilihat dari sisi nilai tukar rupiah. Adanya
kenaikan suku bunga di Amerika. Yang tidak direspon dengan cepat dalam tingkat
yang memadai oleh Bank Indonesia.
Hal yang juga berpengaruh terhadap perekonomian suatu negara, adalah kenaikan
harga minyak dunia. Bagaimana tidak, dengan naiknnya harga minyak dunia,
berdampak bagi permintaan dolar untuk mengimpor minyak.
Semoga masyarakat Indonesia dapat
mengurangi produk luar,karena yang meningkatkan surplus pedagangan tergantung
dari masyarakat kita sendiri,semakin kita menggunakan produk dalam negeri
semakin meningkat pula perkembangan perekonomian kita. Karena produk kita tidak
kalah dengan produk luar negeri. Cintailah produk Indonesia,
agar Perkembangan Ekonomi Indonesia
bertrafik meningkat dan positif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar